Rabu, 23 Agustus 2017

Sengsara membawa nikmat

Hakim-hakim 16:1, 28-30 (TB) Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia. Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin." Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya. Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.
Kenapa saya memberi judul seperti di atas, karena Simson yg tadinya seorang yang kuat menjadi lemah karena ulahnya sendiri yg bermain main drngan pemberian Tuhan tersebut. Tetapi diakhir hidupnya Simson bertobat dan berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawab dan  mengabulkan permintaannya. Justru saat Simson dlm situasi lemah dan  buta, matanya di cungkil dan dijadikan budak membunuh musuh2nya lebih banyak saat Simson masih kuat dan walaupun nyawanya yg menjadi taruhannya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar