Turunnya Roh Kudus

Kisah Para Rasul 2:3-6 (TB) dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
Inilah turunnya Roh Kudus yang benar, bukan praktek seperti saat ini seperti contoh yg dipraktekan oleh Pastor Beny Hin dan yang lainnya. Turunnya Roh kudus ditandai oleh 1. Bertiupnya angin. 2. Ada lidah api yg hinggap di atas kepala mereka. 3. Para rasul mampuh berbahasa bahasa lain, bahasa manusia walaupun mereka tidak pernah belajar bahasa tersebut, bahasa yg diucapkan para rasul adalah bahasa asli manusia. Ini tentu sangat berbeda sekali dengan praktek yg ada saat ini yg mengucapkan bahasa yg bukan bahasa asli manusia cenderung kesurupan, bergetar dan jatuh terjungkal kebelakang. Tidak ada lidah2 api di atas kepala mereka. Sungguh suatu pemandangan yg amat berbeda. Praktek saat ini dikaitkan dengan penyembuhan berbagai penyakit, yg muncul pada orang2 yang ada dalam kebaktian tersebut. Ini sekali lagi amatlah berbeda dengan kejadian turunnya Roh Kudus yg ada dalam Alkitab dan praktek yang berlaku saat ini. 4. Terjadi di Yerusalem dan ini adalah janji yg sangat spesifik dan bertujuan agar orang2 atau para rasul yang menerima Roh Kudus tersebut menjadi berani utk bersaksi bahwa Yesus yang mereka salibkan itu adalah Mesias anak Allah. Karena penganiayaan akan pengakuan itu adalah berdampak mereka bisa dibunuh, Tuhan tahu akan hal itu dan mereka perlu kuasa Roh Kudus yg membuat mereka berani. Agar kita terhindar dari praktek2 yg menyesatkan itu kita mesti lebih lagi mendalami Alkitab dan bukannya menerima mentah2 apa yg diucapkan baik oleh Pendeta yg sdh terkenal sekalipun. Biarlah kita mempunyai hati seperti orang2 Berea yg tdk begitu saja menerima Firman Tuhan tetapi meneliti Firman itu dengan sungguh sungguh agar kita terhindar dari kesesatan oleh orang2 yg menggunakan Alkitab demi mencapai kepopuleran dan tentunya juga materi. Amin