Nehemia 1:4-7 (TB) Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu. Kepedulian Nehemia akan saudara2nya membuat dia mengambil sikap dan hal itu diperhitungkan Tuhan. Lalu Nehemia mengambil sikap berpuasa dan berdoa. Sebuah sikap yg bertanggung jawab untuk mengambil langkah tidak meyalahkan orang lain tetapi mengambil itu sebagai tangging jawab pribadi hal ini patut kita teladani banyak sekali hal hal yg patut kota perbuat buat Gereja. Pertanyaanya apakah kita mau ? Komitmen kita yg kita curahkan dan tentunya hal itu membuat waktu kita terganggu. Mungkin juga keyaman kita. Berpuasa dan berdoa saja sudah merupakan bentuk kepedulian yg nyata dan berkenan dihadapan Tuhan. Mari kita memulai dari berpuasa dan berdoa maka Tuhan akan bertindak untuk hal2 yg besar. Sambil mengakui dosa2 yg telah kita perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar