Galatia 6:1, 9-10 (TB) Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. http://www.bibleforandroid.com/v/d4e74f22002d Paulus mengajarkan pada kita untuk tidak jemu jemu berbuat baik tetapi Paulus lebih menekankan kepada saudara saudara seiman. Paulus disini tdk mengatakan kalau tdk seiman jangan berbuat baik terhadap mereka, Paulus hanya memberi penekanan untuk berbuat baik kepada saudara2 seiman. Ini bukan tanpa alasan. Karena pada waktu itu orang2 Kristen menerima penganiayaan berat dari penguasa saat itu nyaitu orang2 Roma, jadi penting sekali untuk sesama Kristen untuk berbuat baik sesama Kristen untuk menunjukan kasih satu sama lainnya. Wajarkah Ayub berkeluh kesah terhadap apa sedang menimpa Ayub ? Bagaimana Tuhan melihat ini semua apakah Dia bangga akan Ayub ? Kalau melihat ayat 6 ini tentunya Tuhan pantas bsngga kepada Ayub, walaupun sebelumnya mungkin Allah kuatir saat Ayub menyesal sudah dilahirkan dan mengutuk hari kelahirannya tetapi pada akhirnya kemenangan ada dipihak yang benar. Bagaimana dengan kita hari ini, apa yang membuat Tuhan bangga akan kita. Apalah karena kita sukses secara materi ataukah Allah berbangga hati karena iman kita yg tdk tergoyahkan sekalipun hidup ini tdk selamanya adil menurur fikiran kita ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar