Sabtu, 18 Maret 2017

Raja Dunia VS Raja Sorga

Mazmur 131:1-3 (TB) Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku. Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!
Raja Arab Saudi sdh kembali dari Indonesia dan bertolak ke Jepang dan Tiokok bagaimana cara Indonesia meyambutnya ? Raja bahkan datang dgn perlengkapan yang dpektakuler, semuanya dipersiapkan agar Raja nyaman saat berada di Indonesia. Bahkan Indonesia rela mengeluaran Milyaran rupiah demi membuat sebuah Lift khusus untuk Raja solat beberapa menit saja di Mesjid Istiqal. Jangan salah pengertian saya bukannya tdk setuju dgn penyambutan tersebut. Tentu saja saya setuju dgn peyambutan seperti itu. Tetapi sungguh berbeda sikap dan perlakuan kita terhadap kedatangan Raja Sorgawi. Tdk ada karpet merah bahkan kita cueki dan tdk dianggap. Tetapi semuanya itu tdk mengurangi kerelaanNya utk datang kedunia, bahkan DIA datang tanpa peyambutan yg laysk sebagai seorang Raja. Dan waktu yg DIA pilih juga bukan waktu yg ideal. DIA tdk memilih waktu bahkan sesudah bangsa Israel merdeka, masih dijajah bangsa lain. Semoga tulisan ini bisa meyadarkan kita utk meyambut Raja Sorgawi dengsn sikap dan hati yg benar, melebihi Indonesia meyambut Raja  Salman dari Arab Saudi. Karena DIA lebih kaya dari Raja Salman, karena semua alam semesta ini milikNya. Agar kita bisa seperti Daud yg dengan jujur mengakui ketidak sobongannya, bukan hanya dengan kata2 saja tetapi juga dengan sikap dan perbuatan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar