Matius 7:1-6 (TB) "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.
Kita paling bisa melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan sendiri, tentu ini manusiawi. Tetapi yang terjadi sering sekali sebenarnya kesalahan kita lebih besar dari kesalahan saudara kita, sebenarnya Yesus menawarkan pada kita untuk mengampuni, selumbar berbanding dengan sebuah balok, perbandingan yang sangat mencolok. Jadi jangan kita munafik, bermurah hati menawarkan bantuan. Bagaimana mungkin bisa kita melakukannya kalau tidak kita keluarkan dahulu balok yang dimata kitab? Karena maksud baik kita justru akan membahayakan saudara kita tersebut. Jadi jelas kalau kita ingin membereskan sesuatu bereskanlah diri kita terlebih dahulu.
Kita diminta untuk bijaksana sana juga, nasehat sebaik apapun akan ada orang orang yang tidak suka dan menolaknya.
Matius 7:15-23 Yesus langsung lompat ke ayat ini, mengapa? Karena banyak orang menawarkan kebaikan, tetapi Tuhan ingatkan, lihat dari buahnya, jangan berdasarkan apa yang akan diperbuatnya. Itulah nabi nabi palsu, jangan terjebak olehnya, waspada adalah kuncinya. Sekali lagi, lihat dari buahnya, apa yang telah dihasilkannya.
Sebenarnya ini berkaitan dengan ayat sebelumnya, apakah dirinya mau tidak berkaca dahulu sebelum berbuat kebaikan atau menawarkan kebaikan, apakah orang tersebut mau tidak memperbaiki dirinya terlebih dahulu, karena sangatlah mudah mengatakan ini tidak baik, itu jangan lakukan, tetapi apakah kita sudah melakukankannya ,itulah buah yang harus kita lihat. Jangan ikuti orang yang berkata dan perbuatannya berbeda. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar