Minggu, 08 Mei 2016

Murid2 yang mula2.

Kisah Para Rasul 2:41-47 (TB) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Sungguh indah hidup Jemaat mula2. Apakah hal itu bisa terulang kembali ? Ini pertanyaan besar abad ini. Jawabannya tentu bisa, apakah kita menjadi berpaham kumunis yang semua berbagi sama rata ? Tentu tidak. Yang terjadi kala itu adalah karena semua mereka tetap tinggal di Yerusalem sedangkan kita tahu murid2 Yesus yang 3.000 an bayaknya sebenarnya meninggalkan semua harta bendanya tempat asal mereka berada. Ada yg sebelumnya mereka tinggal dikota mesopatamia ada yg berasal dari Kirene dll tetapi saat mereka menjadi murid Yesus dan dibaptis mereka tetap tinggal di Yerusalem untuk apa ? Saya percaya mereka harus mendapat pengajaran dari para rasul tentang ajaran Yesus, untuk mendapat kekuatan, tentu saja lama kelamaan persedian mereka menipis dan akhirnya habis, sehingga orang2 yg sudah menjadi murid Yesus sebelum mereka yang tinggal di Yerusalem, mereka tidak tinggal diam, ada saja dari mereka yg harus menjual harta benda mereka untuk apa, untuk berbagi pada merea yg kekuragan yg paling terkenal adalah Anania dan Safira diayat selanjutnya yg mati karena mereka sebagai suami istri sepakat berbohong tentang jumlah penjualan ladang mereka. Mereka mau terlihat orang yg memberi, mau kelihata bagus tetapi Tuhan tdk suka sehingga mereka berdua harus mati, irojis bukan. Karena hal inipun kerap terjad dizaman ini. Kita harus menghentikan praktek seperti itu. Dan kitapun bisa berbagi seperti Jemaat mula2 tersebut, kalau saja kita mau memperhatikan ada saja dalam Jemaat yg  sedang dalam membutuhkan pertolongan, mungkin bukan dalam bentuk materi, mungkin juga dalam bentuk materi, bukan mereka malas bekerja tetapi mungkin tidak mujur atau tdk memungkinkan, apa salahhnya bagi kita yang mungkin sekali makan rp. 100.000 tetapi untuk berbagi rp 10.000 saja,mungkin untuk ongkos orang tersebut ke Gereja,  bermurah hatilah sedikit, mungkin tdk ada salahnya bagi kita untuk membeli sesuatu yg saudara/i sdh perbuat guna menanbah uang jajan mereka. Saya disini mau menegur orang2 kaya yg sdh mendapat berkat. Saya tdk bilang kita jual semua rumah kita, kita jual semua mobil kita, tidak tetapi apa yang bisa kita lakukan mungkin sepulang gereja kita ajak saudara yg kita kenal miskin makan dtempat restoran yang tidak mungkin dia berpikir untuk makan direstoran itu, kita tunjukan bahwa dia saudara kita dan kita mengasihi dia, alangkah indahnya jika kitz bisa berbuat deikian dan kita bisa elakukannya, mari kita menjadi saluran berkat bagi orang lain juga.  Bagi kita yg mempunyai waktu kunjungi saudara/i yang lagi bergumul, selalu ada cara untuk kita berbagi, mari tunjukan pada orang lain untuk kita saling mengasihi karena itulah tandanya bahwa kita seorang murid, maka Tuhan akan membuat jiwa2 baru akan bertambah, sesuai dengan firman Tuhan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar