Apa yang Alkitab tulis tentang rentang usia tersebut? Memang tidak ada penulis Injil baik Matius, Markus, Lukas dan Yohanes menuliskan tentang rentang usia ini secara gamblang, kenapa? Mungkin ke-4 penulis Injil ini tidak merasa penting. Karena Alkitab berisi tentang bagaimana Allah menyelamatkan umat manusia melalui pengorbanan Yesus di atas Salib. Karena inti dari Alkitab itu sendiri adalah menunjukkan Kasih Allah yang begitu besar bagi manusia sampai2 Dia harus mengorbankan anaknya sendiri. Bahkan penulis Markus sengaja menulis 2 ayat khusus bagaimana proses penyaliban terjadi. Tanpa basa basi Markus langsung dengan Yohanes pembaptis dan apa apa saja yang Yesus perbuat serta ajaran ajarannya yang sangat bertolak belakang dengan guru2 yang telah ada sebelumnya. Di abad ke-5 Masehi memang ada penulis yang mengaku murid Yesus yang mencoba menuliskan bahwa semasa kecil Yesus pernah melakukan mujizat tetapi menurut saya adalah tidak benar sama sekali, karena semasa kecil 12-30 tahun Yesus dikenal sebagai manusia biasa, baru setelah Dia berumur 30 tahun barulah Yesus tampil setelah Yohanes dipenjarakan. Dan cuma butuh waktu 3,5 tahun Yesus memanggil muridnya untuk pertama sekali, mengajar dan mempersiapkan misinya yang akan diteruskan oleh para pengikutnya. Waktu yang tidak terlalu lama bukan? Jadi menurut saya Yesus direntang usia 12 - 30 tahun dimanfaatkan Yesus untuk belajar dengan sungguh-sungguh, Yesus disebut guru karena selain dia punya pengikut, Dia juga sempat diberi kesempatan untuk membaca Kitab Taurat saat Dia berada di Bait Allah dari mana Dia mendapat hak itu kalau memang Yesus bukan seorang yang terpelajar, atau ahli dalam bidang agama , tentu saja waktu itu tetang PL , memang orang tua Yesus miskin, mungkin saja ayahNya Yusuf meninggal muda ,tetapi Dia seorang murid yang pintar, ingat waktu dia berumur 12 tahun Dia bersoal jawab dengan para ahli kitab saat Dia di Bait Allah, dan orang2 pada kagum, mungkin saja Yesus mendapat beasiswa. Yesus saja yang adalah Tuhan Dia juga seorang manusia. Kita sering sekali mengambil take tings for granted kita sering kurang maksimal dalam mempersiapkan kotbah, ini tantangan terutama untuk para pemberita Injil. Tidak ada alasan bagi kita untuk upgrade diri kita dengan banyak.belajar. Baik belajar secara formal juga non formal. Banyak para Jemaat yang bergantung pada buah pikiran dan pemberitaan kita. Memang jemaat harusnya juga mengupgrade dirinya, sekarang sangatlah mudah mendapatkan informasi. Jangan pula jemaat sudah mengetahui baru para pendeta berkotbah. Atau juga mempersiapkan kotbah dengan tidak bertanggung jawab, tanpa dukungan ayat2 Firman Tuhan sama sekali. Contoh yang baik sekali adalah saat penganiayaan di Yerusalem, siapa yang pergi memberitakan Injil? Adalah murid2 sedangkan para rasul tetap di Yerusalem, Saya percaya murid2 tersebut, harus belalajar dengan cepat, karena mereka harus meninggalkan para rasul, mereka harus mengambil alih peran para rasul, karena selain mereka harus lari dari kota Yerusalem, mereka harus memberitakan Injil. Tidaklah mudah untuk meyakinkan orang-orang Yahudi tentang Yesus yang mati di kayu Salib itu adalah Tuhan, mereka selain menggunakan PL, juga. meyakinkan dengan pengajaran2 Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar